bella bello
Kamis, 03 Maret 2011
Rabu, 26 Januari 2011
stan lagi dong pilihannya
STAN
D-III Administrasi Perpajakan PROGRAM DIPLOMA III KEUANGAN
SPESIALISASI ADMINISTRASI PERPAJAKAN
SPESIALISASI ADMINISTRASI PERPAJAKAN
Program diploma ini bertujuan untuk mendidik mahasiswa agar mampu meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap sehingga menjadi tenaga ahli madya yang kompeten, profesional, dan mampu bekerja di bidang administrasi perpajakan dan penghitungan pajak terutang.
TUJUAN KURUKULER UMUM (TKU)
Setelah mengikuti pendidikan ini, mahasiswa diharapkan mampu menjadi ahli madya yang siap kerja di bidang administrasi perpajakan dan penghitungan pajak terutang .
TUJUAN KURIKULER KHUSUS (TKK)
Setelah mengikuti pendidikan ini, mahasiswa diharapkan mampu:
Mengerjakan administrasi perkantoran
Menatausahakan data perpajakan, penerimaan dan restitusi, penagihan, keberatan dan tata usaha perpajakan.
Meneliti dan/atau memeriksa SPT
Menghitung pajak serta menetapkan sanksi administrasi Perpajakan
Melaksanakan pelayanan prima pada tempat pelayanan Terpadu (TPT)
Menatusahakan pemungutan penerimaan negara yang berasal dari pajak Vertifikasi
MATA KULIAH
1. Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian ( MPK )
Pendidikan Agama (Aplikasi)
Pendidikan Pancasila
Pendidikan Kewarganegaraan
Bahasa Inggris
Bahasa Indonesia/Komunikasi Bisnis
2. Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan ( MKK ) Pengantar Ilmu Ekonomi
Pengantar Komputer
Statistik
Organisasi Bisnis dan Manajemen
Pengantar Perpajakan
Pengantar Keuangan Publik
Pengantar Akuntansi I
Pengantar Akuntansi II
Pajak Bumi dan Bangunan
BPHTB dan PDRD
Dasar-dasar Auditing
Akuntansi Keuangan Menengah I
Akuntansi Biaya
Akuntansi Keuangan Menengah II
Akuntansi keuangan Lanjutan
3. Mata Kuliah Keahlian Berkarya ( MKB ) Pajak Penghasilan (PPh)
Laboratorium SIP
PPN
PPnBM dan Bea Materai
PPh Pemotongan dan Pemungutan
Akuntansi Perpajakan
Pemeriksaan & Penyidikan Perpajakan
Komputer Audit
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
Penagihan Pajak
Tata Usaha Perpajakan
Tata usaha Pengolahan Data
Tata Usaha Penagihan dan Keberatan
Tata usaha Penerimaan dan Restitusi Pajak
Tata Usaha PBB dab BPHTB
Peradilan Pajak
Lab Pajak PPh Pot/Put.
Laboratorium Pajak Penghasilan (PPh)
Laboratorium PPN dan PPnBM
Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Ujian Komprehensif Spesialisasi (UKS)
4. Mata Kuliah Perilaku Berkarya ( MPB )
Etika Profesi PNS
5. Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat ( MBB ) Pengantar Ilmu Hukum/Pengantar Tata Hukum Indonesia
LAMA PENDIDIKANLama pendidikan adalah 3 tahun (6 semester) atau setara 120 SKS.
PERSYARATAN PESERTA
Mahasiswa pada Prodip III Keuangan Spesialisasi Perpajakan yang sebelumnya telah lulus ujian masuk Prodip III Keuangan untuk mahasiswa Tingkat I dan lulus dalam kenaikan tingkat II dan III dengan ketentuan Indeks Prestasi minimal 2,60.
Semoga bermanfaat buat para lulusan Sekolah Menengah yang ingin masuk STAN
beberapa pilihan perguruan tinggi pilihan gue
STAN
D-III Administrasi Perpajakan PROGRAM DIPLOMA III KEUANGAN
SPESIALISASI ADMINISTRASI PERPAJAKAN
SPESIALISASI ADMINISTRASI PERPAJAKAN
Program diploma ini bertujuan untuk mendidik mahasiswa agar mampu meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap sehingga menjadi tenaga ahli madya yang kompeten, profesional, dan mampu bekerja di bidang administrasi perpajakan dan penghitungan pajak terutang.
TUJUAN KURUKULER UMUM (TKU)
Setelah mengikuti pendidikan ini, mahasiswa diharapkan mampu menjadi ahli madya yang siap kerja di bidang administrasi perpajakan dan penghitungan pajak terutang .
TUJUAN KURIKULER KHUSUS (TKK)
Setelah mengikuti pendidikan ini, mahasiswa diharapkan mampu:
Mengerjakan administrasi perkantoran
Menatausahakan data perpajakan, penerimaan dan restitusi, penagihan, keberatan dan tata usaha perpajakan.
Meneliti dan/atau memeriksa SPT
Menghitung pajak serta menetapkan sanksi administrasi Perpajakan
Melaksanakan pelayanan prima pada tempat pelayanan Terpadu (TPT)
Menatusahakan pemungutan penerimaan negara yang berasal dari pajak Vertifikasi
MATA KULIAH
1. Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian ( MPK )
Pendidikan Agama (Aplikasi)
Pendidikan Pancasila
Pendidikan Kewarganegaraan
Bahasa Inggris
Bahasa Indonesia/Komunikasi Bisnis
2. Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan ( MKK ) Pengantar Ilmu Ekonomi
Pengantar Komputer
Statistik
Organisasi Bisnis dan Manajemen
Pengantar Perpajakan
Pengantar Keuangan Publik
Pengantar Akuntansi I
Pengantar Akuntansi II
Pajak Bumi dan Bangunan
BPHTB dan PDRD
Dasar-dasar Auditing
Akuntansi Keuangan Menengah I
Akuntansi Biaya
Akuntansi Keuangan Menengah II
Akuntansi keuangan Lanjutan
3. Mata Kuliah Keahlian Berkarya ( MKB ) Pajak Penghasilan (PPh)
Laboratorium SIP
PPN
PPnBM dan Bea Materai
PPh Pemotongan dan Pemungutan
Akuntansi Perpajakan
Pemeriksaan & Penyidikan Perpajakan
Komputer Audit
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
Penagihan Pajak
Tata Usaha Perpajakan
Tata usaha Pengolahan Data
Tata Usaha Penagihan dan Keberatan
Tata usaha Penerimaan dan Restitusi Pajak
Tata Usaha PBB dab BPHTB
Peradilan Pajak
Lab Pajak PPh Pot/Put.
Laboratorium Pajak Penghasilan (PPh)
Laboratorium PPN dan PPnBM
Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Ujian Komprehensif Spesialisasi (UKS)
4. Mata Kuliah Perilaku Berkarya ( MPB )
Etika Profesi PNS
5. Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat ( MBB ) Pengantar Ilmu Hukum/Pengantar Tata Hukum Indonesia
LAMA PENDIDIKANLama pendidikan adalah 3 tahun (6 semester) atau setara 120 SKS.
PERSYARATAN PESERTA
Mahasiswa pada Prodip III Keuangan Spesialisasi Perpajakan yang sebelumnya telah lulus ujian masuk Prodip III Keuangan untuk mahasiswa Tingkat I dan lulus dalam kenaikan tingkat II dan III dengan ketentuan Indeks Prestasi minimal 2,60.
Semoga bermanfaat buat para lulusan Sekolah Menengah yang ingin masuk STAN
Kamis, 14 Oktober 2010
Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia 13-18 tahun. Pada usia tersebut, seseorang sudah melampaui masa kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia berada pada masa transisi. Definisi kenakalan remaja menurut para ahli * Kartono, ilmuwan sosiologi Kenakalan Remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile delinquency merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang". * Santrock "Kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal." Sejak kapan masalah kenakalan remaja mulai disoroti? Masalah kenakalan remaja mulai mendapat perhatian masyarakat secara khusus sejak terbentuknya peradilan untuk anak-anak nakal (juvenile court) pada 1899 di Illinois, Amerika Serikat. Jenis-jenis kenakalan remaja * Penyalahgunaan narkoba * Seks bebas * Tawuran antara pelajar Penyebab terjadinya kenakalan remaja Perilaku 'nakal' remaja bisa disebabkan oleh faktor dari remaja itu sendiri (internal) maupun faktor dari luar (eksternal). Faktor internal: 1. Krisis identitas Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan ramaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua. 2. Kontrol diri yang lemah Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku 'nakal'. Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya. Faktor eksternal: 1. Keluarga Perceraian orangtua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja. 2. Teman sebaya yang kurang baik 3. Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang kurang baik. Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi kenakalan remaja: 1. Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini. 2. Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point pertama. 3. Kemauan orangtua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja. 4. Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul. 5. Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.
CINTA YANG INDAH AKAN SELALU DIKENANG
CINTA. Siapa yang tidak pernah mendengar atau merasakannya ? Cinta dari keluarga adalah cinta pertama yang mungkin kita rasakan. Cinta, sebuah bahasa yang sangat universal dan terdengar indah walaupun terkadang tampak membingungkan. Cinta menjadi bahasa yang paling mudah dilakukan dan dipahami tanpa perlu gelar pendidikan namun sangat bernilai dan mampu menyentuh hati manusia.
Memiliki hubungan cinta yang indah apalagi memiliki pasangan yang serasi adalah harapan bagi banyak orang di dunia ini. Banyak orang yang berhasil mencapai harapan ini namun banyak pula yang akhirnya tersakiti oleh cinta. Mereka beranggapan bahwa dengan memiliki pasangan serasi maka mereka akan bahagia. Tapi kenyataannya, tidaklah selalu demikian. Satu hal yang pasti bahwa cinta yang indah akan selalu dikenang dan memberikan perasaan sukacita.
Cinta yang indah adalah sebuah komitmen, tanpa pamrih, ikhlas dan tak lekang oleh waktu. Cinta yang terkadang membutuhkan ketulusan untuk berkorban, bahkan untuk tersakiti. Misalnya, pasangan serasi yang merupakan hasil dari cinta lama bersemi kembali. Kesedihan, rasa putus asa, dan kekecewaan karena putus pernah terjadi pada mereka. Tapi karena cinta pula, cinta lama bersemi kembali. Mereka kembali tampak seperti pasangan serasi yang lebih dewasa.
Ekspresi cinta yang sering diperlihatkan oleh para pasangan terkadang menunjukkan betapa mereka adalah pasangan serasi yang tengah merajut cinta yang indah. Tidak perlu iri hati, karena sebenarnya cinta ada di dalam diri setiap manusia. Cinta itu luas tidak hanya untuk seseorang yang mana kita jatuh cinta dan sukai. Tebarlah cinta kepada sesama maka pada akhirnya kita akan menimbun banyak cinta yang indah, alangkah bahagianya.
Cinta telah menjadi kebutuhan dasar manusia. Cinta membuat manusia bahagia dan sering kali membuat manusia mengerti akan jati diri dan tujuan hidupnya. Terlebih cinta yang indah dan tulus mampu mengubah segala hal, bahkan hal yang dirasa mustahil. Cinta yang indah penuh kesetiaan, komitmen, perhatian dan kasih sayang dan akan menjadi pengalaman indah tak terlupakan.
Akhir-akhir ini kita banyak mendengar berita seputar perceraian di kalangan selebriti yang cukup memprihatinkan. Memang kita yang orang awam tidak mengetahui secara pasti persentase angka perceraian yang ada di masyarakat, tapi setidaknya dengan berita perceraian selebriti ini kita memiliki suatu gambaran bahwa keluarga yang merupakan perwujudan dari hubungan dua orang atau lebih, memiliki problematika yang kadang kala menjadi pemicu perceraian tersebut.
Problematika apapun yang timbul didalam setiap hubungan, seharusnya dapat diidentifikasi sedini mungkin, dan diupayakan sesegera mungkin ditemukan solusi yang tepat, agar tidak terjadi pemendaman kemarahan/ kekesalan di salah satu pihak. Seringkali pemendaman perasaan seperti itu pada suatu saat karena sudah sedemikian menggunung, bisa menyebabkan ledakan emosi, yang akhirnya memicu pula efek domino lainnya, yakni pemutusan hubungan keluarga yang kita kenal sebagai perceraian.
Pengidentifikasian suatu masalah memang tidak mudah dilakukan. Perlu suatu proses yang namanya pengumpulan fakta-fakta dari berbagai pihak. Seringkali fakta/ informasi yang dikumpulkan kurang lengkap, sehingga timbullah yang namanya cacat fakta/ informasi, yang akibatnya adalah timbulnya gosip-gosip atau praduga-praduga yang bisa memojokkan salah satu pihak. Seringkali praduga-praduga inilah yang menyebabkan kurang matangnya kita mencari solusi, karena akar permasalahan sebenarnya belum ditemukan.
Tentunya kejujuran juga patut ditunjukkan dalam pencarian akar permasalahan ini. Jujur juga bukan hanya karena kondisi diminta, namun jujur juga dilakukan bila ada yang tidak beres atau kurang disukai dari hal yang dilakukan pasangan. Setelah kejujuran sudah diterapkan, tentunya dituntut pula rasa percaya terhadap pasangan. Adalah suatu kesia-siaan bila kejujuran sudah diberikan oleh pasangan, namun rasa percaya kita masih dalam kadar yang lemah terhadap pasangan kita itu.
Setelah pengidentifikasian selesai dilakukan, maka perlunya kedua belah pihak sebaiknya duduk bersama-sama untuk mencari solusi terhadap masalah tersebut. Sebaiknya pula bila sudah diambil keputusan bersama, komitmen dari masing-masing individu dari pasangan tersebut untuk melaksanakan hasil keputusan tersebut tanpa ada pengecualian. Juga kerelaan untuk mendapat teguran dari pasangannya bila satu individu mulai berjalan melenceng dari keputusan bersama yang telah dibuat. Semoga dengan melaksanakan apa yang telah diputuskan bersama ini, setiap individu dalam pasangan dapat meningkatkan hubungan dengan kuat, sehingga tidak akan pernah terjadi yang namanya akhir dari hubungan (perceraian).
Memiliki hubungan cinta yang indah apalagi memiliki pasangan yang serasi adalah harapan bagi banyak orang di dunia ini. Banyak orang yang berhasil mencapai harapan ini namun banyak pula yang akhirnya tersakiti oleh cinta. Mereka beranggapan bahwa dengan memiliki pasangan serasi maka mereka akan bahagia. Tapi kenyataannya, tidaklah selalu demikian. Satu hal yang pasti bahwa cinta yang indah akan selalu dikenang dan memberikan perasaan sukacita.
Cinta yang indah adalah sebuah komitmen, tanpa pamrih, ikhlas dan tak lekang oleh waktu. Cinta yang terkadang membutuhkan ketulusan untuk berkorban, bahkan untuk tersakiti. Misalnya, pasangan serasi yang merupakan hasil dari cinta lama bersemi kembali. Kesedihan, rasa putus asa, dan kekecewaan karena putus pernah terjadi pada mereka. Tapi karena cinta pula, cinta lama bersemi kembali. Mereka kembali tampak seperti pasangan serasi yang lebih dewasa.
Ekspresi cinta yang sering diperlihatkan oleh para pasangan terkadang menunjukkan betapa mereka adalah pasangan serasi yang tengah merajut cinta yang indah. Tidak perlu iri hati, karena sebenarnya cinta ada di dalam diri setiap manusia. Cinta itu luas tidak hanya untuk seseorang yang mana kita jatuh cinta dan sukai. Tebarlah cinta kepada sesama maka pada akhirnya kita akan menimbun banyak cinta yang indah, alangkah bahagianya.
Cinta telah menjadi kebutuhan dasar manusia. Cinta membuat manusia bahagia dan sering kali membuat manusia mengerti akan jati diri dan tujuan hidupnya. Terlebih cinta yang indah dan tulus mampu mengubah segala hal, bahkan hal yang dirasa mustahil. Cinta yang indah penuh kesetiaan, komitmen, perhatian dan kasih sayang dan akan menjadi pengalaman indah tak terlupakan.
Bagaimana Cara Membangun Hubungan Yang Kuat
Problematika apapun yang timbul didalam setiap hubungan, seharusnya dapat diidentifikasi sedini mungkin, dan diupayakan sesegera mungkin ditemukan solusi yang tepat, agar tidak terjadi pemendaman kemarahan/ kekesalan di salah satu pihak. Seringkali pemendaman perasaan seperti itu pada suatu saat karena sudah sedemikian menggunung, bisa menyebabkan ledakan emosi, yang akhirnya memicu pula efek domino lainnya, yakni pemutusan hubungan keluarga yang kita kenal sebagai perceraian.
Pengidentifikasian suatu masalah memang tidak mudah dilakukan. Perlu suatu proses yang namanya pengumpulan fakta-fakta dari berbagai pihak. Seringkali fakta/ informasi yang dikumpulkan kurang lengkap, sehingga timbullah yang namanya cacat fakta/ informasi, yang akibatnya adalah timbulnya gosip-gosip atau praduga-praduga yang bisa memojokkan salah satu pihak. Seringkali praduga-praduga inilah yang menyebabkan kurang matangnya kita mencari solusi, karena akar permasalahan sebenarnya belum ditemukan.
Tentunya kejujuran juga patut ditunjukkan dalam pencarian akar permasalahan ini. Jujur juga bukan hanya karena kondisi diminta, namun jujur juga dilakukan bila ada yang tidak beres atau kurang disukai dari hal yang dilakukan pasangan. Setelah kejujuran sudah diterapkan, tentunya dituntut pula rasa percaya terhadap pasangan. Adalah suatu kesia-siaan bila kejujuran sudah diberikan oleh pasangan, namun rasa percaya kita masih dalam kadar yang lemah terhadap pasangan kita itu.
Setelah pengidentifikasian selesai dilakukan, maka perlunya kedua belah pihak sebaiknya duduk bersama-sama untuk mencari solusi terhadap masalah tersebut. Sebaiknya pula bila sudah diambil keputusan bersama, komitmen dari masing-masing individu dari pasangan tersebut untuk melaksanakan hasil keputusan tersebut tanpa ada pengecualian. Juga kerelaan untuk mendapat teguran dari pasangannya bila satu individu mulai berjalan melenceng dari keputusan bersama yang telah dibuat. Semoga dengan melaksanakan apa yang telah diputuskan bersama ini, setiap individu dalam pasangan dapat meningkatkan hubungan dengan kuat, sehingga tidak akan pernah terjadi yang namanya akhir dari hubungan (perceraian).
Masa Remaja
Masa remaja adalah suatu tahap antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Istilah ini menunjuk masa dari awal pubertas sampai tercapainya kematangan; biasanya mulai dari usia 14 pada pria dan usia 12 pada wanita. Transisi ke masa dewasa bervariasi dari satu budaya kebudayaan lain, namun secara umum didefinisikan sebagai waktu dimana individu mulai bertindak terlepas dari orang tua mereka.
Perkembangan fisik
Perubahan dramatis dalam bentuk dan ciri-ciri fisik berhubungan erat dengan mulainya pubertas. Aktivitas kelenjar pituitari pada saat ini berakibat dalam sekresi hormon yang meningkat, dengan efek fisiologis yang tersebar luas. Hormon pertumbuhan memproduksi dorongan pertumbuhan yang cepat, yang membawa tubuh mendekati tinggi dan berat dewasanya dalam sekitar dua tahun. Dorongan pertumbuhan terjadi lebih awal pada pria daripada wanita, juga menandakan bahwa wanita lebih dahulu matang secara seksual daripada pria. Pencapaian kematangan seksual pada gadis remaja ditandai oleh kehadiran menstruasi dan pada pria ditandai oleh produksi semen. Hormon-hormon utama yang mengatur perubahan ini adalah androgen pada pria dan estrogen pada wanita, zat-zat yang juga dihubungkan dengan penampilan ciri-ciri seksual sekunder: rambut wajah, tubuh, dan kelamin dan suara yang mendalam pada pria; rambut tubuh dan kelamin, pembesaran payudara, dan pinggul lebih lebar pada wanita. Perubahan fisik dapat berhubungan dengan penyesuaian psikologis; beberapa studi menganjurkan bahwa individu yang menjadi dewasa di usia dini lebih baik dalam menyesuaikan diri daripada rekan-rekan mereka yang menjadi dewasa lebih lambat.
Perkembangan intelektual
Tidak ada perubahan dramatis dalam fungsi intelektual selama masa remaja. Kemampuan untuk mengerti masalah-masalah kompleks berkembang secara bertahap. Psikolog Perancis Jean Piaget menentukan bahwa masa remaja adalah awal tahap pikiran formal operasional, yang mungkin dapat dicirikan sebagai pemikiran yang melibatkan logika pengurangan/deduksi. Piaget beranggapan bahwa tahap ini terjadi di antara semua orang tanpa memandang pendidikan dan pengalaman terkait mereka. Namun bukti riset tidak mendukung hipotesis ini; bukti itu menunjukkan bahwa kemampuan remaja untuk menyelesaikan masalah kompleks adalah fungsi dari proses belajar dan pendidikan yang terkumpul.
Perkembangan seksual
Perubahan fisik yang terjadi pada masa pubertas bertanggung-jawab atas munculnya dorongan seks. Pemuasan dorongan seks masih dipersulit dengan banyaknya tabu sosial, sekaligus juga kekurangan pengetahuan yang benar tentang seksualitas. Namun sejak tahun 1960-an, aktivitas seksual telah meningkat di antara remaja; studi akhir menunjukkan bahwa hampir 50 persen remaja di bawah usia 15 dan 75 persen di bawah usia 19 melaporkan telah melakukan hubungan seks. Terlepas dari keterlibatan mereka dalam aktivitas seksual, beberapa remaja tidak tertarik pada, atau tahu tentang, metode Keluarga Berencana atau gejala-gejala Penyakit Menular Seksual (PMS). Akibatnya, angka kelahiran tidak sah dan timbulnya penyakit kelamin kian meningkat.
Perkembangan emosional
Psikolog Amerika G. Stanley Hall mengatakan bahwa masa remaja adalah masa stres emosional, yang timbul dari perubahan fisik yang cepat dan luas yang terjadi sewaktu pubertas. Psikolog Amerika kelahiran Jerman Erik Erikson memandang perkembangan sebagai proses psikososial yang terjadi seumur hidup.
Tugas psikososial remaja adalah untuk tumbuh dari orang yang tergantung menjadi orang yang tidak tergantung, yang identitasnya memungkinkan orang tersebut berhubungan dengan lainnya dalam gaya dewasa. Kehadiran problem emosional bervariasi antara setiap remaja.
Perkembangan fisik
Perubahan dramatis dalam bentuk dan ciri-ciri fisik berhubungan erat dengan mulainya pubertas. Aktivitas kelenjar pituitari pada saat ini berakibat dalam sekresi hormon yang meningkat, dengan efek fisiologis yang tersebar luas. Hormon pertumbuhan memproduksi dorongan pertumbuhan yang cepat, yang membawa tubuh mendekati tinggi dan berat dewasanya dalam sekitar dua tahun. Dorongan pertumbuhan terjadi lebih awal pada pria daripada wanita, juga menandakan bahwa wanita lebih dahulu matang secara seksual daripada pria. Pencapaian kematangan seksual pada gadis remaja ditandai oleh kehadiran menstruasi dan pada pria ditandai oleh produksi semen. Hormon-hormon utama yang mengatur perubahan ini adalah androgen pada pria dan estrogen pada wanita, zat-zat yang juga dihubungkan dengan penampilan ciri-ciri seksual sekunder: rambut wajah, tubuh, dan kelamin dan suara yang mendalam pada pria; rambut tubuh dan kelamin, pembesaran payudara, dan pinggul lebih lebar pada wanita. Perubahan fisik dapat berhubungan dengan penyesuaian psikologis; beberapa studi menganjurkan bahwa individu yang menjadi dewasa di usia dini lebih baik dalam menyesuaikan diri daripada rekan-rekan mereka yang menjadi dewasa lebih lambat.
Perkembangan intelektual
Tidak ada perubahan dramatis dalam fungsi intelektual selama masa remaja. Kemampuan untuk mengerti masalah-masalah kompleks berkembang secara bertahap. Psikolog Perancis Jean Piaget menentukan bahwa masa remaja adalah awal tahap pikiran formal operasional, yang mungkin dapat dicirikan sebagai pemikiran yang melibatkan logika pengurangan/deduksi. Piaget beranggapan bahwa tahap ini terjadi di antara semua orang tanpa memandang pendidikan dan pengalaman terkait mereka. Namun bukti riset tidak mendukung hipotesis ini; bukti itu menunjukkan bahwa kemampuan remaja untuk menyelesaikan masalah kompleks adalah fungsi dari proses belajar dan pendidikan yang terkumpul.
Perkembangan seksual
Perubahan fisik yang terjadi pada masa pubertas bertanggung-jawab atas munculnya dorongan seks. Pemuasan dorongan seks masih dipersulit dengan banyaknya tabu sosial, sekaligus juga kekurangan pengetahuan yang benar tentang seksualitas. Namun sejak tahun 1960-an, aktivitas seksual telah meningkat di antara remaja; studi akhir menunjukkan bahwa hampir 50 persen remaja di bawah usia 15 dan 75 persen di bawah usia 19 melaporkan telah melakukan hubungan seks. Terlepas dari keterlibatan mereka dalam aktivitas seksual, beberapa remaja tidak tertarik pada, atau tahu tentang, metode Keluarga Berencana atau gejala-gejala Penyakit Menular Seksual (PMS). Akibatnya, angka kelahiran tidak sah dan timbulnya penyakit kelamin kian meningkat.
Perkembangan emosional
Psikolog Amerika G. Stanley Hall mengatakan bahwa masa remaja adalah masa stres emosional, yang timbul dari perubahan fisik yang cepat dan luas yang terjadi sewaktu pubertas. Psikolog Amerika kelahiran Jerman Erik Erikson memandang perkembangan sebagai proses psikososial yang terjadi seumur hidup.
Tugas psikososial remaja adalah untuk tumbuh dari orang yang tergantung menjadi orang yang tidak tergantung, yang identitasnya memungkinkan orang tersebut berhubungan dengan lainnya dalam gaya dewasa. Kehadiran problem emosional bervariasi antara setiap remaja.
Langganan:
Postingan (Atom)