Kamis, 14 Oktober 2010

Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia 13-18 tahun. Pada usia tersebut, seseorang sudah melampaui masa kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia berada pada masa transisi. Definisi kenakalan remaja menurut para ahli * Kartono, ilmuwan sosiologi Kenakalan Remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile delinquency merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang". * Santrock "Kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal." Sejak kapan masalah kenakalan remaja mulai disoroti? Masalah kenakalan remaja mulai mendapat perhatian masyarakat secara khusus sejak terbentuknya peradilan untuk anak-anak nakal (juvenile court) pada 1899 di Illinois, Amerika Serikat. Jenis-jenis kenakalan remaja * Penyalahgunaan narkoba * Seks bebas * Tawuran antara pelajar Penyebab terjadinya kenakalan remaja Perilaku 'nakal' remaja bisa disebabkan oleh faktor dari remaja itu sendiri (internal) maupun faktor dari luar (eksternal). Faktor internal: 1. Krisis identitas Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan ramaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua. 2. Kontrol diri yang lemah Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku 'nakal'. Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya. Faktor eksternal: 1. Keluarga Perceraian orangtua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja. 2. Teman sebaya yang kurang baik 3. Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang kurang baik. Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi kenakalan remaja: 1. Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini. 2. Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point pertama. 3. Kemauan orangtua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja. 4. Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul. 5. Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.

CINTA YANG INDAH AKAN SELALU DIKENANG
CINTA. Siapa yang tidak pernah mendengar atau merasakannya ? Cinta dari keluarga adalah cinta pertama yang mungkin kita rasakan. Cinta, sebuah bahasa yang sangat universal dan terdengar indah walaupun terkadang tampak membingungkan. Cinta menjadi bahasa yang paling mudah dilakukan dan dipahami tanpa perlu gelar pendidikan namun sangat bernilai dan mampu menyentuh hati manusia.
Memiliki hubungan cinta yang indah apalagi memiliki pasangan yang serasi adalah harapan bagi banyak orang di dunia ini. Banyak orang yang berhasil mencapai harapan ini namun banyak pula yang akhirnya tersakiti oleh cinta. Mereka beranggapan bahwa dengan memiliki pasangan serasi maka mereka akan bahagia. Tapi kenyataannya, tidaklah selalu demikian. Satu hal yang pasti bahwa cinta yang indah akan selalu dikenang dan memberikan perasaan sukacita.
Cinta yang indah adalah sebuah komitmen, tanpa pamrih, ikhlas dan tak lekang oleh waktu. Cinta yang terkadang membutuhkan ketulusan untuk berkorban, bahkan untuk tersakiti. Misalnya, pasangan serasi yang merupakan hasil dari cinta lama bersemi kembali. Kesedihan, rasa putus asa, dan kekecewaan karena putus pernah terjadi pada mereka. Tapi karena cinta pula, cinta lama bersemi kembali. Mereka kembali tampak seperti pasangan serasi yang lebih dewasa.
Ekspresi cinta yang sering diperlihatkan oleh para pasangan terkadang menunjukkan betapa mereka adalah pasangan serasi yang tengah merajut cinta yang indah. Tidak perlu iri hati, karena sebenarnya cinta ada di dalam diri setiap manusia. Cinta itu luas tidak hanya untuk seseorang yang mana kita jatuh cinta dan sukai. Tebarlah cinta kepada sesama maka pada akhirnya kita akan menimbun banyak cinta yang indah, alangkah bahagianya.
Cinta telah menjadi kebutuhan dasar manusia. Cinta membuat manusia bahagia dan sering kali membuat manusia mengerti akan jati diri dan tujuan hidupnya. Terlebih cinta yang indah dan tulus mampu mengubah segala hal, bahkan hal yang dirasa mustahil. Cinta yang indah penuh kesetiaan, komitmen, perhatian dan kasih sayang dan akan menjadi pengalaman indah tak terlupakan.

Bagaimana Cara Membangun Hubungan Yang Kuat

Akhir-akhir ini kita banyak mendengar berita seputar perceraian di kalangan selebriti yang cukup memprihatinkan. Memang kita yang orang awam tidak mengetahui secara pasti persentase angka perceraian yang ada di masyarakat, tapi setidaknya dengan berita perceraian selebriti ini kita memiliki suatu gambaran bahwa keluarga yang merupakan perwujudan dari hubungan dua orang atau lebih, memiliki problematika yang kadang kala menjadi pemicu perceraian tersebut.
Problematika apapun yang timbul didalam setiap hubungan, seharusnya dapat diidentifikasi sedini mungkin, dan diupayakan sesegera mungkin ditemukan solusi yang tepat, agar tidak terjadi pemendaman kemarahan/ kekesalan di salah satu pihak. Seringkali pemendaman perasaan seperti itu pada suatu saat karena sudah sedemikian menggunung, bisa menyebabkan ledakan emosi, yang akhirnya memicu pula efek domino lainnya, yakni pemutusan hubungan keluarga yang kita kenal sebagai perceraian.
Pengidentifikasian suatu masalah memang tidak mudah dilakukan. Perlu suatu proses yang namanya pengumpulan fakta-fakta dari berbagai pihak. Seringkali fakta/ informasi yang dikumpulkan kurang lengkap, sehingga timbullah yang namanya cacat fakta/ informasi, yang akibatnya adalah timbulnya gosip-gosip atau praduga-praduga yang bisa memojokkan salah satu pihak. Seringkali praduga-praduga inilah yang menyebabkan kurang matangnya kita mencari solusi, karena akar permasalahan sebenarnya belum ditemukan.
Tentunya kejujuran juga patut ditunjukkan dalam pencarian akar permasalahan ini. Jujur juga bukan hanya karena kondisi diminta, namun jujur juga dilakukan bila ada yang tidak beres atau kurang disukai dari hal yang dilakukan pasangan. Setelah kejujuran sudah diterapkan, tentunya dituntut pula rasa percaya terhadap pasangan. Adalah suatu kesia-siaan bila kejujuran sudah diberikan oleh pasangan, namun rasa percaya kita masih dalam kadar yang lemah terhadap pasangan kita itu.
Setelah pengidentifikasian selesai dilakukan, maka perlunya kedua belah pihak sebaiknya duduk bersama-sama untuk mencari solusi terhadap masalah tersebut. Sebaiknya pula bila sudah diambil keputusan bersama, komitmen dari masing-masing individu dari pasangan tersebut untuk melaksanakan hasil keputusan tersebut tanpa ada pengecualian. Juga kerelaan untuk mendapat teguran dari pasangannya bila satu individu mulai berjalan melenceng dari keputusan bersama yang telah dibuat. Semoga dengan melaksanakan apa yang telah diputuskan bersama ini, setiap individu dalam pasangan dapat meningkatkan hubungan dengan kuat, sehingga tidak akan pernah terjadi yang namanya akhir dari hubungan (perceraian).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar