Memiliki hubungan cinta yang indah apalagi memiliki pasangan yang serasi adalah harapan bagi banyak orang di dunia ini. Banyak orang yang berhasil mencapai harapan ini namun banyak pula yang akhirnya tersakiti oleh cinta. Mereka beranggapan bahwa dengan memiliki pasangan serasi maka mereka akan bahagia. Tapi kenyataannya, tidaklah selalu demikian. Satu hal yang pasti bahwa cinta yang indah akan selalu dikenang dan memberikan perasaan sukacita.
Cinta yang indah adalah sebuah komitmen, tanpa pamrih, ikhlas dan tak lekang oleh waktu. Cinta yang terkadang membutuhkan ketulusan untuk berkorban, bahkan untuk tersakiti. Misalnya, pasangan serasi yang merupakan hasil dari cinta lama bersemi kembali. Kesedihan, rasa putus asa, dan kekecewaan karena putus pernah terjadi pada mereka. Tapi karena cinta pula, cinta lama bersemi kembali. Mereka kembali tampak seperti pasangan serasi yang lebih dewasa.
Ekspresi cinta yang sering diperlihatkan oleh para pasangan terkadang menunjukkan betapa mereka adalah pasangan serasi yang tengah merajut cinta yang indah. Tidak perlu iri hati, karena sebenarnya cinta ada di dalam diri setiap manusia. Cinta itu luas tidak hanya untuk seseorang yang mana kita jatuh cinta dan sukai. Tebarlah cinta kepada sesama maka pada akhirnya kita akan menimbun banyak cinta yang indah, alangkah bahagianya.
Cinta telah menjadi kebutuhan dasar manusia. Cinta membuat manusia bahagia dan sering kali membuat manusia mengerti akan jati diri dan tujuan hidupnya. Terlebih cinta yang indah dan tulus mampu mengubah segala hal, bahkan hal yang dirasa mustahil. Cinta yang indah penuh kesetiaan, komitmen, perhatian dan kasih sayang dan akan menjadi pengalaman indah tak terlupakan.
Bagaimana Cara Membangun Hubungan Yang Kuat
Problematika apapun yang timbul didalam setiap hubungan, seharusnya dapat diidentifikasi sedini mungkin, dan diupayakan sesegera mungkin ditemukan solusi yang tepat, agar tidak terjadi pemendaman kemarahan/ kekesalan di salah satu pihak. Seringkali pemendaman perasaan seperti itu pada suatu saat karena sudah sedemikian menggunung, bisa menyebabkan ledakan emosi, yang akhirnya memicu pula efek domino lainnya, yakni pemutusan hubungan keluarga yang kita kenal sebagai perceraian.
Pengidentifikasian suatu masalah memang tidak mudah dilakukan. Perlu suatu proses yang namanya pengumpulan fakta-fakta dari berbagai pihak. Seringkali fakta/ informasi yang dikumpulkan kurang lengkap, sehingga timbullah yang namanya cacat fakta/ informasi, yang akibatnya adalah timbulnya gosip-gosip atau praduga-praduga yang bisa memojokkan salah satu pihak. Seringkali praduga-praduga inilah yang menyebabkan kurang matangnya kita mencari solusi, karena akar permasalahan sebenarnya belum ditemukan.
Tentunya kejujuran juga patut ditunjukkan dalam pencarian akar permasalahan ini. Jujur juga bukan hanya karena kondisi diminta, namun jujur juga dilakukan bila ada yang tidak beres atau kurang disukai dari hal yang dilakukan pasangan. Setelah kejujuran sudah diterapkan, tentunya dituntut pula rasa percaya terhadap pasangan. Adalah suatu kesia-siaan bila kejujuran sudah diberikan oleh pasangan, namun rasa percaya kita masih dalam kadar yang lemah terhadap pasangan kita itu.
Setelah pengidentifikasian selesai dilakukan, maka perlunya kedua belah pihak sebaiknya duduk bersama-sama untuk mencari solusi terhadap masalah tersebut. Sebaiknya pula bila sudah diambil keputusan bersama, komitmen dari masing-masing individu dari pasangan tersebut untuk melaksanakan hasil keputusan tersebut tanpa ada pengecualian. Juga kerelaan untuk mendapat teguran dari pasangannya bila satu individu mulai berjalan melenceng dari keputusan bersama yang telah dibuat. Semoga dengan melaksanakan apa yang telah diputuskan bersama ini, setiap individu dalam pasangan dapat meningkatkan hubungan dengan kuat, sehingga tidak akan pernah terjadi yang namanya akhir dari hubungan (perceraian).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar